Jika kamu mendengar seruan muadzdzin, hendaklah kamu mengucapkan bacaan seperti yang diserukan muadzdzin, kemudian membacakan shalawat atasku satu kali, niscaya Allah akan memberikan rahmat sepuluh kali lipat padanya atas bacaan shalawatnya itu, kemudian mohonlah wasilah kepada Allah untukku, karena ia merupakan suatu tempat di dalam surga yang tidak pantas ditempati kecuali oleh seorang hamba dari hamba-hamba Allah, dan aku berharap bahwa akulah yang kelak akan menempatinya.
ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจูู‰ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู‚ูŽุงู„ูŽ ูƒูู„ู‘ู ุฃูู…ู‘ูŽุชููŠู’ ูŠูŽุฏู’ุฎูู„ููˆู†ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽุŒ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุจูŽู‰ ยปุŒ ู‚ูŽุงู„ููˆุง ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุฃู’ุจูŽู‰ ุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุทูŽุงุนูŽู†ูู‰ ุฏูŽุฎูŽู„ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽ ุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุนูŽุตูŽุงู†ูู‰ ููŽู‚ูŽุฏู’ ุฃูŽุจูŽู‰ ยป ุฑูˆุงู‡ Abu Hurairah radhiallahuโ€™anhu bahwa Rasulullah Shallallahuโ€™alahi Wasallam bersabda โ€œSemua umatku akan masuk Surga, kecuali orang yang engganโ€. Para Shahabat radhiallahuโ€™anhum bertanya Siapakah yang enggan, wahai Rasulullah Shallallahuโ€™alahi Wasallam? Beliau Shallallahuโ€™alahi Wasallam bersabda โ€œBarangsiapa yang menaatiku maka dia akan masuk Surga, dan barangsiapa yang durhaka kepadaku maka sungguh dialah yang engganโ€ yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan dan tingginya kemuliaan orang yang selalu menaati perintah dan mengikuti petunjuk Rasulullah Shallallahuโ€™alahi Wasallam dalam semua ucapan dan perbuatan beliau Shallallahuโ€™alahi Wasallam. Bahkan ini merupakan sebab utama meraih kecintaan Allah Subhanahu wa Taโ€™ala dan kedudukan mulia di sisi-Nya. Allah Subhanahu wa Taโ€™ala berfirman{ู‚ูู„ู’ ุฅูู†ู’ ูƒูู†ู’ุชูู…ู’ ุชูุญูุจู‘ููˆู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ููŽุงุชู‘ูŽุจูุนููˆู†ููŠ ูŠูุญู’ุจูุจู’ูƒูู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽูŠูŽุบู’ููุฑู’ ู„ูŽูƒูู…ู’ ุฐูู†ููˆุจูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุบูŽูููˆุฑูŒ ุฑูŽุญููŠู…ูŒ}โ€œKatakanlah Jika kamu benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah sunnah/petunjukku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayangโ€ QS Ali Imran31.Imam Ibnu Katsir berkata โ€œAyat yang mulia ini merupakan hakim pemutus perkara bagi setiap orang yang mengaku mencintai Allah, akan tetapi dia tidak mengikuti jalan petunjuk Rasulullah Shallallahuโ€™alahi Wasallam, maka dia adalah orang yang berdusta dalam pengakuan tersebut dalam masalah ini, sampai dia mau mengikuti syariat dan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallahuโ€™alahi Wasallam dalam semua ucapan, perbuatan dan keadaannyaโ€ menyelisihi perintah dan petunjuk Rasulullah Shallallahuโ€™alahi Wasallam adalah sebab utama keburukan di dunia dan azab Neraka yang pedih di akhirat. Allah Subhanahu wa Taโ€™ala berfirman{ููŽู„ู’ูŠูŽุญู’ุฐูŽุฑู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ูŠูุฎูŽุงู„ููููˆู†ูŽ ุนูŽู†ู’ ุฃูŽู…ู’ุฑูู‡ู ุฃูŽู†ู’ ุชูุตููŠุจูŽู‡ูู…ู’ ููุชู’ู†ูŽุฉูŒ ุฃูŽูˆู’ ูŠูุตููŠุจูŽู‡ูู…ู’ ุนูŽุฐูŽุงุจูŒ ุฃูŽู„ููŠู…ูŒ}โ€œMaka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah petunjuk Rasulullah takut akan ditimpa fitnah keburukan dan kesesatan atau ditimpa azab Neraka yang pedihโ€ QS an-Nuur 63.Beberapa faidah penting yang dapat kita petik dari hadits di atasSemangat mengikuti perintah Rasulullah Shallallahuโ€™alahi Wasallam merupakan ciri iman yang sempurna kepada Allah Subhanahu wa Taโ€™ala dan hari akhir. Allah Subhanahu wa Taโ€™ala berfirman{ู„ูŽู‚ูŽุฏู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูŽูƒูู…ู’ ูููŠ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฃูุณู’ูˆูŽุฉูŒ ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉูŒ ู„ูู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽุฑู’ุฌููˆ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ุขุฎูุฑูŽ ูˆูŽุฐูŽูƒูŽุฑูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูƒูŽุซููŠุฑู‹ุง}โ€œSesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan balasan kebaikan pada hari kiamat dan dia banyak menyebut Allahโ€ QS al-Ahzaab21.Syaikh Abdurrahman as-Saโ€™di ketika menjelaskan makna ayat di atas berkata โ€œTeladan yang baik pada diri Rasulullah Shallallahuโ€™alahi Wasallam ini, yang akan mendapatkan taufik dari Allah Subhanahu wa Taโ€™ala untuk mengikutinya hanyalah orang-orang yang mengharapkan rahmat Allah dan balasan kebaikan di hari akhir. Karena kesempurnaan iman, ketakutan pada Allah, serta pengharapan balasan kebaikan dan ketakutan akan siksaan Allah, inilah yang memotivasi seseorang untuk meneladani petunjuk Rasulullah Shallallahuโ€™alahi Wasallamโ€ โ€œmenaati Rasulullah Shallallahuโ€™alahi Wasallamโ€ adalah mengikuti petunjuk beliau Shallallahuโ€™alahi Wasallam, dengan mengerjakan segala perintah dan menjauhi semua larangan beliau Shallallahuโ€™alahi Wasallam, serta membenarkan semua yang beliau Shallallahuโ€™alahi Wasallam sampaikan. Sedangkan arti โ€œdurhaka kepada beliau Shallallahuโ€™alahi Wasallamโ€ adalah melanggar larangan atau tidak membenarkan berita yang beliau Shallallahuโ€™alahi Wasallam yang durhaka kepada Rasulullah Shallallahuโ€™alahi Wasallam berarti dia mengikuti hawa nafsunya dan menyimpang dari jalan Allah Subhanahu wa Taโ€™ala yang yang enggan masuk Surga dan akan masuk Neraka adalah orang kafir yang tidak mau mengikuti agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallahuโ€™alahi Wasallam, atau orang muslim yang berbuat maksiat, selain syirik, karena dia terancam masuk Neraka meskipun tidak kekal di ุงู„ู„ู‡ ูˆุณู„ู… ูˆุจุงุฑูƒ ุนู„ู‰ ู†ุจูŠู†ุง ู…ุญู…ุฏ ูˆุขู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ุฃุฌู…ุนูŠู†ุŒ ูˆุขุฎุฑ ุฏุนูˆุงู†ุง ุฃู† ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุฑุจ ุงู„ุนุงู„ู…ูŠู†***Kota Kendari, 23 Jumadal akhirah 1435 HPenulis Ust. Abdullah bin Taslim al-Buthoni, Lc., HSR al-Bukhari no. 6/2655, no. 6851.2 Tafsir Ibnu Katsir 1/477.3 Kitab โ€œTaisiirul Kariimir Rahmaanโ€ hal. 481.4 Lihat kitab โ€œFaidhul Qadiirโ€ 5/12.5 Ibid6 Ibid. Lulusan Fakultas Hadits, Universitas Islam Madinah, Arab Saudi. Beliau adalah penulis aktif di majalah Pengusaha Muslim.
MengikutiTuhan tidak hanya berdoa kepada Tuhan dan memuji Tuhan, tetapi yang terpenting adalah makan dan minum firman Tuhan sehingga hidup berdasarkan firman Tuhan, bertindak sesuai dengan kebenaran, menemukan cara mengalami hidup dalam firman Tuhan dan masih harus menerima amanat Tuhan, melakukan semua tugas dan mengikuti tuntunan Roh Kudus untuk menapaki jalan kedepan. Apalagi di titik balik ketika masalah besar datang, Anda harus mencari kehendak Tuhan, menjaga terhadap doktrin semua Alhamdulillah hamdan katsiron thoyyiban mubarokan fih kamaa yuhibbu Robbuna wa yardho, wa asyhadu alla ilaha illallah wahdahu laa syarika lah wa asy-hadu anna Muhammadan abduhu wa rosuluh. Allahumma sholli ala Nabiyyina Muhammad wa ala alihi wa shohbihi wa sallam. Saudaraku yang semoga selalu mendapatkan taufik Allah Taโ€™ala. Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wa sallam adalah penutup para Nabi, tidak ada Nabi lagi sesudah beliau. Beliau shallallahu alaihi wa sallam memiliki kedudukan yang mulia dengan syafaโ€™at al uzhma pada hari kiamat kelak. Itulah di antara keistimewaan Abul Qosim, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Seorang muslim punya kewajiban mencintai beliau shallallahu alaihi wa sallam lebih dari makhluk lainnya. Inilah landasan pokok iman. Saudaraku, itulah yang harus dimiliki setiap muslim yaitu hendaklah Nabinya lebih dia cintai dari makhluk lainnya. Mari kita simak bersama firman Allah Taโ€™ala, ู‚ูู„ู’ ุฅูู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ุขูŽุจูŽุงุคููƒูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽุจู’ู†ูŽุงุคููƒูู…ู’ ูˆูŽุฅูุฎู’ูˆูŽุงู†ููƒูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽุฒู’ูˆูŽุงุฌููƒูู…ู’ ูˆูŽุนูŽุดููŠุฑูŽุชููƒูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงู„ูŒ ุงู‚ู’ุชูŽุฑูŽูู’ุชูู…ููˆู‡ูŽุง ูˆูŽุชูุฌูŽุงุฑูŽุฉูŒ ุชูŽุฎู’ุดูŽูˆู’ู†ูŽ ูƒูŽุณูŽุงุฏูŽู‡ูŽุง ูˆูŽู…ูŽุณูŽุงูƒูู†ู ุชูŽุฑู’ุถูŽูˆู’ู†ูŽู‡ูŽุง ุฃูŽุญูŽุจูŽู‘ ุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูู‡ู ูˆูŽุฌูู‡ูŽุงุฏู ูููŠ ุณูŽุจููŠู„ูู‡ู ููŽุชูŽุฑูŽุจูŽู‘ุตููˆุง ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ูŠูŽุฃู’ุชููŠูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุจูุฃูŽู…ู’ุฑูู‡ู ูˆูŽุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ู„ูŽุง ูŠูŽู‡ู’ุฏููŠ ุงู„ู’ู‚ูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ููŽุงุณูู‚ููŠู†ูŽ โ€œKatakanlah Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.โ€ QS. At Taubah 24. Ibnu Katsir mengatakan, โ€œJika semua hal-hal tadi lebih dicintai daripada Allah dan Rasul-Nya, serta berjihad di jalan Allah, maka tunggulah musibah dan malapetaka yang akan menimpa kalian.โ€ Tafsir Al Qurโ€™an Al Azhim, 4/124. Ancaman keras inilah yang menunjukkan bahwa mencintai Rasul dari makhluk lainnya adalah wajib. Bahkan tidak boleh seseorang mencintai dirinya hingga melebihi kecintaan pada nabinya. Abdullah bin Hisyam berkata, โ€œKami pernah bersama Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan beliau memegang tangan Umar bin Khaththab โ€“radiyallahu โ€™anhu-. Lalu Umar โ€“radhiyallahu โ€™anhu- berkata, ู„ุฃู†ุช ุฃุญุจ ุฅู„ูŠ ู…ู† ูƒู„ ุดูŠุก ุฅู„ุง ู…ู† ู†ูุณูŠ โ€Ya Rasulullah, sungguh engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu kecuali terhadap diriku sendiri.โ€ Kemudian Nabi shallallahu โ€™alaihi wa sallam berkata, ู„ุง ูˆุงู„ุฐูŠ ู†ูุณูŠ ุจูŠุฏู‡ ุญุชู‰ ุฃูƒูˆู† ุฃุญุจ ุฅู„ูŠูƒ ู…ู† ู†ูุณูƒ โ€Tidak, demi yang jiwaku berada di tangan-Nya imanmu belum sempurna. Tetapi aku harus lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri.โ€ Kemudian โ€™Umar berkata, ูุฅู†ู‡ ุงู„ุขู† ูˆุงู„ู„ู‡ ู„ุฃู†ุช ุฃุญุจ ุฅู„ูŠ ู…ู† ู†ูุณูŠ โ€Sekarang, demi Allah. Engkau Rasulullah lebih aku cintai daripada diriku sendiri.โ€ Kemudian Nabi shallallahu โ€™alaihi wa sallam berkata, ุงู„ุขู† ูŠุง ุนู…ุฑ โ€Saat ini pula wahai Umar, imanmu telah sempurna.โ€ HR. Bukhari [Bukhari 86-Kitabul Iman wan Nudzur, 2-Bab Bagaimana Nabi shallallahu โ€™alaihi wa sallam bersumpah] Al Bukhari membawakan dalam kitabnya Bab Mencintai Rasul shallallahu โ€™alaihi wa sallam adalah bagian dari iman. An Nawawi membawakan dalam Shahih Muslim Bab-Wajibnya Mencintai Rasulullah shallallahu โ€™alaihi wa sallam lebih dari kecintaan pada keluarga, anak, orang tua, dan manusia seluruhnya. Dalam bab tersebut, Anas bin Malik mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu โ€™alaihi wa sallam bersabda, ู„ุงูŽ ูŠูุคู’ู…ูู†ู ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ุฃูŽูƒููˆู†ูŽ ุฃูŽุญูŽุจูŽู‘ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ู…ูู†ู’ ูˆูŽู„ูŽุฏูู‡ู ูˆูŽูˆูŽุงู„ูุฏูู‡ู ูˆูŽุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ุฃูŽุฌู’ู…ูŽุนููŠู†ูŽ โ€œSalah seorang di antara kalian tidak akan beriman sampai aku lebih dia cintai daripada anaknya, orang tuanya bahkan seluruh manusia.โ€ HR. Bukhari dan Muslim Semua Cinta Butuh Bukti Cinta bukanlah hanya klaim semata. Semua cinta harus dengan bukti. Di antara bentuk cinta pada Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah ittibaโ€™ mengikuti, taat dan berpegang teguh pada petunjuknya. Karena ingatlah, ketaatan pada Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah buah dari kecintaan. Penyair Arab mengatakan ู„ูŽูˆู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ุญูุจูู‘ูƒูŽ ุตูŽุงุฏูู‚ุงู‹ ู„ูŽุฃูŽุทูŽุนู’ุชูŽู‡ู ุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู…ูุญูุจูŽู‘ ู„ูู…ูŽู†ู’ ูŠูุญูุจูู‘ ู…ูุทููŠู’ุนูŒ Sekiranya cintamu itu benar niscaya engkau akan mentaatinya Karena orang yang mencintai tentu akan mentaati orang yang dicintainya Cinta pada Nabi shallallahu โ€™alaihi wa sallam bukanlah dengan melatunkan nasyid atau pun syaโ€™ir yang indah, namun enggan mengikuti sunnah beliau. Hakikat cinta pada Nabi shallallahu โ€™alaihi wa sallam adalah dengan mengikuti ittibaโ€™ setiap ajarannya dan mentaatinya. Semakin seseorang mencintai Nabinya maka dia juga akan semakin mentaatinya. Dari sinilah sebagian salaf mengatakan ู„ู‡ุฐุง ู„ู…ุง ูƒูŽุซูุฑูŽ ุงู„ุฃุฏุนูŠุงุก ุทููˆู„ุจูˆุง ุจุงู„ุจุฑู‡ุงู† ,ู‚ูู„ู’ ุฅูู†ู’ ูƒูู†ู’ุชูู…ู’ ุชูุญูุจูู‘ูˆู†ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ููŽุงุชูŽู‘ุจูุนููˆู†ููŠ ูŠูุญู’ุจูุจู’ูƒูู…ู’ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู Tatkala banyak orang yang mengklaim mencintai Allah, mereka dituntut untuk mendatangkan bukti. Allah Taโ€™ala berfirman yang artinya โ€Katakanlah Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.โ€ QS. Ali Imron 31 Seorang ulama mengatakan ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุงู„ุดูŽู‘ุฃู’ู†ู ุฃูŽู†ู’ ุชูุญูุจูŽู‘ ูˆูŽู„ูŽูƒูู† ุงู„ุดูŽู‘ุฃู’ู†ู ุฃูŽู†ู’ ุชูุญูŽุจู’ Yang terpenting bukanlah engkau mencintai-Nya. Namun yang terpenting adalah bagaimana engkau bisa dicintaiNya. Yang terpenting bukanlah engkau mencintai Nabimu. Namun yang terpenting adalah bagaimana engkau bisa mendapatkan cinta nabimu. Begitu pula, yang terpenting bukanlah engkau mencintai Allah. Namun yang terpenting adalah bagaimana engkau bisa dicintai-Nya. Lihat Syarh โ€™Aqidah Ath Thohawiyah, 20/2 Allah sendiri telah menjelaskan bahwa siapa pun yang mentaati Rasul-Nya berarti dia telah mentaati-Nya. Allah Taโ€™ala berfirman, ู…ูŽู†ู’ ูŠูุทูุนู ุงู„ุฑูŽู‘ุณููˆู„ูŽ ููŽู‚ูŽุฏู’ ุฃูŽุทูŽุงุนูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุชูŽูˆูŽู„ูŽู‘ู‰ ููŽู…ูŽุง ุฃูŽุฑู’ุณูŽู„ู’ู†ูŽุงูƒูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ุญูŽูููŠุธู‹ุง โ€œBarangsiapa yang mentaati Rasul, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling dari ketaatan itu, maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.โ€ QS. An-Nisaโ€™ 80 Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga memerintahkan kita untuk berpegang teguh pada ajarannya. Sebagaimana hal ini terdapat dalam hadits, ููŽุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุจูุณูู†ูŽู‘ุชูู‰ ูˆูŽุณูู†ูŽู‘ุฉู ุงู„ู’ุฎูู„ูŽููŽุงุกู ุงู„ุฑูŽู‘ุงุดูุฏููŠู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽู‡ู’ุฏููŠูู‘ูŠู†ูŽ ุนูŽุถูู‘ูˆุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ุจูุงู„ู†ูŽู‘ูˆูŽุงุฌูุฐู โ€œBerpegangteguhlah dengan sunnahku dan sunnah khulafaโ€™ur rosyidin yang mendapatkan petunjuk dalam ilmu dan amal. Pegang teguhlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian.โ€ HR. Abu Daud, At Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban. At Tirmidizi mengatakan hadits ini hasan shohih. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shohih. Lihat Shohih At Targhib wa At Tarhib no. 37 Salah seorang khulafaโ€™ur rosyidin dan manusia terbaik setelah Nabi shallallahu alaihi wa sallam, yaitu Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu anhu mengatakan, ู„ูŽุณู’ุชู ุชูŽุงุฑููƒู‹ุง ุดูŽูŠู’ุฆู‹ุง ูƒูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽ ุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ู ุจูู‡ู ุฅูู„ูŽู‘ุง ุนูŽู…ูู„ู’ุชู ุจูู‡ู ุฅูู†ูู‘ูŠ ุฃูŽุฎู’ุดูŽู‰ ุฅูู†ู’ ุชูŽุฑูŽูƒู’ุชู ุดูŽูŠู’ุฆู‹ุง ู…ูู†ู’ ุฃูŽู…ู’ุฑูู‡ู ุฃูŽู†ู’ ุฃูŽุฒููŠู’ุบูŽ โ€œTidaklah aku biarkan satupun yang Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam amalkan kecuali aku mengamalkannya karena aku takut jika meninggalkannya sedikit saja, aku akan menyimpang.โ€ HR. Abu Daud no. 2970. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa atsar ini shohih Itulah saudaraku di antara bukti seseorang mencintai nabinya โ€“shallallahu alaihi wa sallam- yaitu dengan mentaati, mengikuti dan meneladani setiap ajarannya. Kebalikan dari Cinta Dari penjelasan di atas terlihat bahwa di antara bukti cinta adalah mentaati dan ittibaโ€™ pada Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Berarti kebalikan dari hal ini adalah enggan mentaatinya dan melakukan suatu ibadah yang tidak ada ajarannya. Karena sebagaimana telah kami jelaskan di muka bahwa setiap orang pasti akan mentaati dan mengikuti orang yang dicintai. Dari sini berarti setiap orang yang melakukan suatu ajaran yang tidak ada tuntunan dari Nabinya dan membuat-buat ajaran baru yang tidak ada asal usulnya dari beliau, walaupun dengan berniat baik dan ikhlash karena Allah Taโ€™ala, maka ungkapan cinta Nabi pada dirinya patut dipertanyakan. Karena ingatlah di samping niat baik, seseorang harus mendasari setiap ibadah yang dia lakukan dengan selalu mengikuti tuntunan Nabinya shallallahu alaihi wa sallam. Itulah yang engkau harus pahami saudaraku, sebagaimana engkau akan mendapati hal ini dalam perkataan Al Fudhail berikut. Al Fudhail bin Iyadh tatkala berkata mengenai firman Allah, ู„ููŠูŽุจู’ู„ููˆูŽูƒูู…ู’ ุฃูŽูŠูู‘ูƒูู…ู’ ุฃูŽุญู’ุณูŽู†ู ุนูŽู…ูŽู„ู‹ุง โ€œSupaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.โ€ QS. Al Mulk [67] 2, beliau mengatakan, โ€œyaitu amalan yang paling ikhlas dan showab mencocoki tuntunan Nabi shallallahu alaihi wa sallam.โ€ Lalu Al Fudhail berkata, โ€œApabila amal dilakukan dengan ikhlas namun tidak mencocoki ajaran Nabi shallallahu alaihi wa sallam, amalan tersebut tidak akan diterima. Begitu pula, apabila suatu amalan dilakukan mengikuti ajaran beliau shallallahu alaihi wa sallam namun tidak ikhlas, amalan tersebut juga tidak akan diterima.โ€ Jamiโ€™ul Ulum wal Hikam, hal. 19 Perkataan Fudhail di atas memiliki dasar dari sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Beliau shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda, ู…ูŽู†ู’ ุนูŽู…ูู„ูŽ ุนูŽู…ูŽู„ุงู‹ ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุฃูŽู…ู’ุฑูู†ูŽุง ููŽู‡ููˆูŽ ุฑูŽุฏูŒู‘ โ€œBarangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.โ€ HR. Muslim no. 1718 Itulah saudaraku yang dikenal dengan istilah bidโ€™ah. Amalan apa saja yang tidak mengikuti tuntunan beliau shallallahu alaihi wa sallam akan tertolak, walaupun yang melakukan berniat baik atau ikhlash. Karena niat baik semata tidaklah cukup, sampai amalan seseorang dibarengi dengan megikuti tuntunan Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Perkataan Fudhail di atas hampir serupa dengan perkataan Ibnu Rajab Al Hambali. Beliau rahimahullah mengatakan, โ€œApabila suatu amalan diniatkan bukan untuk mengharap wajah Allah, pelakunya tidak akan mendapatkan ganjaran. Begitu pula setiap amalan yang bukan ajaran Allah dan Rasul-Nya, maka amalan tersebut tertolak. Segala sesuatu yang diada-adakan dalam agama tanpa izin dari Allah dan Rasul-Nya, maka perkara tersebut bukanlah agama sama sekali.โ€ Jamiโ€™ul Ulum wal Hikam, hal. 77 Setelah kita mengetahui muqodimah di atas, sekarang kita akan menelusuri lebih jauh, apakah betul cinta Nabi harus dibuktikan dengan mengenang hari kelahiran beliau dalam acara maulid Nabi sebagaimana yang dilakukan sebagian kaum muslimin? Silakan simak pembahasan dalam posting selanjutnya. -Bersambung insya Allah pada posting selanjutnya- Seri Pertama dari Tiga Tulisan Antara Cinta Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan Maulid Nabi Oleh Muhammad Abduh Tuasikal Baca Juga Inilah Faedah Bagi yang Mencintai Nabinya Teladan Sahabat dalam Mencintai Nabi

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan [ikhlas] kepada-Nya dalam [menjalankan] agama yang lurus " (Al-Bayyinah [98]: 5). Kedua, ibadah yang dikerjakan tidak dibuat-buat sendiri, melainkan karena sudah dicontohkan Rasulullah SAW, sebagaimana tergambar dalam sabda beliau:

Lori Official Writer Kita semua butuh bimbingan. Tapi siapa yang kita ijinkan untuk memengaruhi hidup kita? Ada banyak suara aneh di dunia yang berteriak meminta perhatian dan menawarkan diri untuk membantu kita lepas dari masalah yang kita alami. Tapi, tahukah kamu suara itu bisa saja malah menyesatkan kita. Satu-satunya suara yang bisa memberi kita tuntunan adalah Allah sendiri. Tapi supaya Dia mau menuntun kita, kita perlu mendengarNya, percaya kepadaNya dan menaatiNya. Ada empat hal yang perlu kita lakukan untuk menerima tuntunan Tuhan, diantaranya1. Mengikuti instruksi TuhanWalaupun kadang instruksi Tuhan kedengaran gak masuk akal, tapi kita harus mau mengikutinya. Bisa saja Dia meminta kita untuk melakukan sesuatu yang gak masuk akal dan di luar dari kemampuan kita. Bahkan sekalipun kita merasa takut. Tapi disaat dalam kondisi itulah Dia biasanya akan membawa kita pada tujuan-Nya. Sama seperti Yosua saat Tuhan memerintahnya untuk menaklukkan tembok Yerikho hanya dengan mengitarinya sebanyak tujuh kali. Yosua sendiri pasti berpikir perintah itu aneh, tapi dia taat melakukannya. Tuhan tahu persis apa yang dilakukanNya. Dan melalui cara aneh itu sendiri, Yosua memperoleh kemenangan. Hal ini membuktikan kalau kita gak bisa membatasi caraNya bekerja atas BeraniSaat Tuhan memanggil Yosua untuk menyelesaikan tugas besarnya memimpin orang Israel, Tuhan menyuruhnya untuk tetap Kuat dan teguhโ€™ Yosua 1 9. Hal yang sama juga berlaku atas kita hari ini. Keberanian adalah faktor yang sangat penting dalam hidup yang dituntun Tuhan. Bahkan saat kita takut menghadapi tantangan yang ada di depan mata kita, kita perlu terus mendengar Dia dan percaya kalau Tuhan sendiri setia menyertai Juga Banyak Orang Merasa Bicara Dengan Orang Tuli, Jadi Pendengar Itu Memang Sulit!3. Hadapi konflikKadang ketaatan kita bisa menimbulkan konflik dengan orang lain. Inilah yang terjadi kepada rasul Petrus dan rasul-rasul lainnya saat mereka memberitakan tentang Yesus di Yerusalem. Hal itu membuat mereka harus berhadapan dengan pengadilan. Tapi mereka memilih untuk berani menghadapinya. โ€œTetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.โ€ Kisah Para Rasul 5 29Kalau saja kita berhenti melakukan apa yang Tuhan katakan setiap kali ada orang yang keberatan, kita gak akan pernah memenuhi Mau dikoreksi dengan rendah hatiMungkin ada saat-saat dimana Tuhan mengubah jalan hidup kita. Selama perjalanan misi Paulus, Tuhan sendiri seolah mengalihkan beberapa perjalanannya. Sampai pada akhirnya dia tahu kemana Tuhan mau membawanya Kisah 16 6-10. Hal ini mengingatkan kita supaya kita jangan terpatok dengan rencana-rencana kita sendiri. Sebaliknya, menyerahkan semuanya kepada Tuhan sehingga Roh Kudus akan leluasa mengarahkan kita kepadapun Tuhan kita hidup, tugas kita adalah menaati Dia dan menyerahkan semua hal yang akan kita alami kepada Dia. Karena Dia sendiri sudah berjanji untuk membimbing kita, maka kita gak perlu takut untuk mengikuti Dia. Gak ada yang gak bisa Tuhan lakukan kalau kita mau mendengar, percaya dan menaati-Nya. Sumber Halaman 1
Beliaupernah merasakan dada yang sempit dan menahan beban yang berat. Beliau pernah dikucilkan, diblokade, disiksa, dikejar-kejar, dan diperangi. Dada siapa yang tidak akan sempit bila kebaikan dibalas dengan kejahatan. Beban apa yang lebih berat dari beban batin dilempari dengan kotoran manusia, dengan batu, dan dengan caci maki.
Bismillah. Segala puji hanya bagi Allah, shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, para sahabatnya serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan Taโ€™ala berfirmanูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุฃูŽุทููŠุนููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูˆูŽุฃูŽุทููŠุนููˆุง ุงู„ุฑู‘ูŽุณููˆู„ูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ุชูุจู’ุทูู„ููˆุง ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ูŽูƒูู…ู’โ€œHai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul dan janganlah kamu merusakkan pahala amal-amalmuโ€ Qs. Muhammad 33.Ia juga berfirmanูˆูŽุฃูŽุทููŠุนููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูˆูŽุฃูŽุทููŠุนููˆุง ุงู„ุฑู‘ูŽุณููˆู„ูŽ ููŽุฅูู†ู’ ุชูŽูˆูŽู„ู‘ูŽูŠู’ุชูู…ู’ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุฑูŽุณููˆู„ูู†ูŽุง ุงู„ู’ุจูŽู„ูŽุงุบู ุงู„ู’ู…ูุจููŠู†ูโ€œDan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul, jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan amanat Allah dengan terangโ€ Qs. At Taghabun 12.Allah Taโ€™ala juga berfirmanููŽุฅูู†ู’ ุชูŽู†ูŽุงุฒูŽุนู’ุชูู…ู’ ูููŠ ุดูŽูŠู’ุกู ููŽุฑูุฏูู‘ูˆู‡ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ูˆูŽุงู„ุฑูŽู‘ุณููˆู„ู ุฅูู†ู’ ูƒูู†ู’ุชูู…ู’ ุชูุคู’ู…ูู†ููˆู†ูŽ ุจูุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ูˆูŽุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู’ุขุฎูุฑู ุฐูŽู„ููƒูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑูŒ ูˆูŽุฃูŽุญู’ุณูŽู†ู ุชูŽุฃู’ูˆููŠู„ู‹ุงโ€œJika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah Al Qurโ€™an dan Rasul sunnahnya, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya.โ€ QS. An Nisa 59.Ayat-ayat ini menegaskan wajibnya kita sebagai hamba Allah untuk mengikuti dalil, yaitu firman Allah dan sabda Rasul-Nya. Syaikh Abdurrahman As Saโ€™di menjelaskan โ€œAllah Taโ€™ala memerintahkan kaum muโ€™minin dengan suatu perkara yang membuat iman menjadi sempurna, dan bisa mewujudkan kebahagiaan bagi mereka di dunia dan akhirat, yaitu menaati Allah dan menaati Rasul-Nya dalam perkara-perkara pokok agama maupun dalam perkara cabangnya. Taat artinya menjalankan setiap apa yang diperintahkan dan menjauhi segala apa yang dilarang sesuai dengan tuntunannya dengan penuh keikhlasan dan pengikutan yang sempurnaโ€ Taisir Karimirrahman, 789.Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menyatakan, โ€œsudah menjadi kewajiban bagi setiap hamba dalam agamanya untuk mengikuti firman Allah Taโ€™ala dan sabda Rasul-Nya, Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam, dan mengiktuti para Khulafa Ar Rasyidin yaitu para sahabat sepeninggal beliau, dan juga mengikuti para tabiโ€™in yang mengikuti mereka dengan ihsanโ€ Fathu Rabbil Bariyyah, 7.Karena itulah Allah Taโ€™ala mengutus Rasul-Nya, Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam, dengan membawa petunjuk dari Allah. Dan Allah telah mewajibkan seluruh manusia untuk beriman kepada beliau, secara lahir dan batin. Allah Taโ€™ala berfirmanู‚ูู„ู’ ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุฅูู†ู‘ููŠ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุฌูŽู…ููŠุนุงู‹ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ู„ูŽู‡ู ู…ูู„ู’ูƒู ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถู ู„ุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ู‡ููˆูŽ ูŠูุญู’ูŠููŠ ูˆูŽูŠูู…ููŠุชู ููŽุขู…ูู†ููˆุง ุจูุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูู‡ู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุงู„ู’ุฃูู…ู‘ููŠู‘ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ูŠูุคู’ู…ูู†ู ุจูุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽูƒูŽู„ูู…ูŽุงุชูู‡ู ูˆูŽุงุชู‘ูŽุจูุนููˆู‡ู ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูŽู‡ู’ุชูŽุฏููˆู†ูŽโ€œKatakanlah wahai Muhammad โ€œHai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya kitab-kitab-Nya dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjukโ€œโ€ QS. Al Aโ€™raf 158.Maka barangsiapa yang tidak mau taat kepada dalil, seolah ia tidak beriman bahwasanya Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam adalah utusan Allah dan seolah ia tidak mengimani bahwa apa yang dibawa oleh beliau adalah petunjuk dari Allah Taโ€™ Shallallahu alaihi Wasallam juga bersabdaุนู„ูŠูƒู… ุจุณู†ุชูŠ ูˆุณูู†ู‘ูŽุฉู ุงู„ุฎูู„ูŽููŽุงุกู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุดูุฏููŠู†ูŽ ุงู„ู…ูŽู‡ู’ุฏููŠูŠู’ู†ูŽ ู…ูู†ู’ ุจูŽุนู’ุฏููŠ ุŒ ุชูŽู…ูŽุณู‘ูŽูƒููˆุง ุจู‡ุงุŒ ูˆุนูŽุถู‘ููˆุง ุนู„ูŠู‡ุง ุจุงู„ู†ู‘ูŽูˆูŽุงุฌูุฐู ุŒูˆุฅูŠู‘ูŽุงูƒูู… ูˆู…ูุญู’ุฏูŽุซูŽุงุชู ุงู„ุฃู…ูˆุฑูุ› ูุฅูู†ู‘ูŽ ูƒู„ู‘ูŽ ุจุฏุนุฉู ุถู„ุงู„ุฉูŒโ€œWajib bagi kalian untuk berpegang pada sunnahku dan sunnah khulafa ar rasyidin sepeninggalku. Peganglah ia erat-erat, gigitlah dengan gigi geraham kalian. Jauhilah dengan perkara agama yang diada-adakan karena setiap bidโ€™ah adalah kesesatanโ€ HR. At Tirmidzi no. 2676. ia berkata โ€œhadits ini hasan shahihโ€.Maka wajib bagi setiap hamba untuk taat dan patuh kepada sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam yang shahihah. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata โ€œSunnah ini, jika shahih, maka semua kaum Muslimin bersepakat bahwa wajib untuk mengikutinyaโ€ Majmuโ€™ Al Fatawa, 19/85, dinukil dari Ushul Fiqh inda Ahlisunnah 120.Seorang hamba yang enggan untuk taat kepada sabda Rasul-Nya juga terancam untuk ditimpa fitnah keburukan dan adzab yang pedih. Allah Taโ€™ala berfirmanููŽู„ู’ูŠูŽุญู’ุฐูŽุฑู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ูŠูุฎูŽุงู„ููููˆู†ูŽ ุนูŽู†ู’ ุฃูŽู…ู’ุฑูู‡ู ุฃูŽู†ู’ ุชูุตููŠุจูŽู‡ูู…ู’ ููุชู’ู†ูŽุฉูŒ ุฃูŽูˆู’ ูŠูุตููŠุจูŽู‡ูู…ู’ ุนูŽุฐูŽุงุจูŒ ุฃูŽู„ููŠู…ูŒโ€œmaka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedihโ€ QS. An Nuur 63.Wahai hamba Allah! Takutlah engkau akan fitnah dan adzab Allah, tundukkanlah jiwamu untuk patuh dan taat kepada Allah dan tidak halal bagi seorang Mukmin, ketika disampaikan kepadanya firman Allah dan sabda Rasul-Nya, ia memiliki pilihan yang lain yang bukan berasal dari keduanya. Allah Taโ€™ala berfirmanูˆูŽู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูู…ูุคู’ู…ูู†ู ูˆูŽู„ูŽุง ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุฉู ุฅูุฐูŽุง ู‚ูŽุถูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูู‡ู ุฃูŽู…ู’ุฑู‹ุง ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽูƒููˆู†ูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู ุงู„ู’ุฎููŠูŽุฑูŽุฉู ู…ูู†ู’ ุฃูŽู…ู’ุฑูู‡ูู…ู’ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุนู’ุตู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูŽู‡ู ููŽู‚ูŽุฏู’ ุถูŽู„ู‘ูŽ ุถูŽู„ูŽุงู„ู‹ุง ู…ูุจููŠู†ู‹ุงโ€œDan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyataโ€ Qs. Al Ahzab 36.Bahkan andaikan pilihan yang lain tersebut berasal dari para ulama, tidak halal diambil ketika berhadapan dengan firman Allah dan sabda Rasul-Nya. Imam Asy Syafiโ€™i rahimahullah juga berkataุฃุฌู…ุน ุงู„ู†ุงุณ ุนู„ู‰ ุฃู† ู…ู† ุงุณุชุจุงู†ุช ู„ู‡ ุณู†ุฉ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู„ู… ูŠูƒู† ู„ู‡ ุฃู† ูŠุฏุนู‡ุง ู„ู‚ูˆู„ ุฃุญุฏ ู…ู† ุงู„ู†ุงุณโ€œPara ulama bersepakat bahwa jika seseorang sudah dijelaskan padanya sunnah Rasulullah Shallallahuโ€™alaihi Wasallam tidak boleh ia meninggalkan sunnah demi membela pendapat siapapunโ€ Diriwayatkan oleh Ibnul Qayyim dalam Al Iโ€™lam 2/361. Dinukil dari Ashl Sifah Shalatin Nabi, 28 .Wahai hamba Allah, ikutilah dalil, taatilah firman Allah dan sunnah Rasul-Nya, sesuai dengan apa yang dipahami para sahabat Nabi dan orang-orang yang mengikuti mereka. Niscaya anda berada dalam petunjuk yang benar. Oleh karena itu, Allah Taโ€™ala berfirmanู‚ูู„ู’ ุฃูŽุทููŠุนููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูˆูŽุฃูŽุทููŠุนููˆุง ุงู„ุฑู‘ูŽุณููˆู„ูŽ ููŽุฅูู†ู’ ุชูŽูˆูŽู„ู‘ูŽูˆู’ุง ููŽุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ู…ูŽุง ุญูู…ู‘ูู„ูŽ ูˆูŽุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ู…ูŽุง ุญูู…ู‘ูู„ู’ุชูู…ู’ ูˆูŽุฅูู†ู’ ุชูุทููŠุนููˆู‡ู ุชูŽู‡ู’ุชูŽุฏููˆุงโ€œKatakanlah Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjukโ€ฆโ€ QS. An Nuur 54.Wabillahit taufiq was sadaad.โ€”Penulis Yulian PurnamaArtikel
Kitaharus dapat belajar dengan alim ulama dan mempelajari tuntunan Rasul dari mereka, ujarnya. Dengan mengikuti tuntunan Rasul, berpengaruh pada moral dan ekonomi yang lebih baik. Mereka tidak hanya fokus mengejar harta benda, bahkan mengumbar nafsu syahwat saja.
Oleh Ratna Ajeng TejomuktiMeneladani Rasul mesti dimulai dengan menelaah sirahnya."Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik." QS al-Ahzaab [33] 21 Keteladanan yang dicontohkan Rasulullah SAW mesti diikuti. Demikian kata Dosen Program Pascasarjana Universitas Ibnu Khaldun Bogor, Ustaz Mulyadi Kosim. Sebab, Rasul memiliki sifat yang patut dipelajari dari generasi ke generasi. Ada empat sifat wajib yang Rasul miliki. Optimalisasi keempat sifat tersebut menjadi kunci sukses dakwah hanya dalam tempo 23 itu, kata dia, berbeda dengan para nabi sebelumnya. Nabi Nuh AS, misalnya, perlu puluhan, bahkan hingga satu abad untuk mengajak kaumnya menerima hidayah. Sebab itu, sifat terpuji Rasul dapat diterapkan dalam kehidupan SAW memiliki sifat benar dan jujur sehingga amanah dan dapat dipercaya dan apa yang diamanahkan akan disampaikannya tanpa ada yang disembunyikan. Tiga sifat tersebut akan membentuk sosok Rasulullah SAW yang cerdas meskipun tidak dapat membaca dan merupakan sifat pertama yang dimiliki Rasulullah SAW. Shiddiq berarti benar. Sifat ini wajib dimiliki oleh seorang Rasulullah karena setiap perkataan dan perbuatan yang dilakukan harus di jalan yang diyakini umat Muslim terhadap Allah SWT harus didasarkan atas kebenaran dari tindakan, pemikiran, dan ibadah yang dilakukan Rasullullah. "Shiddiq energi berbuat amanah atas segala perintah-Nya,โ€ tutur yang menjadi sifatnya pun memiliki pengertian yang luas. Rasul memiliki sifat amanah, artinya dapat melaksanakan tugas yang diemban, baik sebagai nabi, rasul, kepala keluarga, pemimpin, suami, ayah, dan orang yang hidup dengan sesama seorang khalifah, Rasul juga memiliki sifat amanah untuk memakmurkan alam semesta. Begitu juga dengan segala titipan yang diberikan padanya, baik fisik, ilmu, maupun umat. Rasul menyampaikan wahyu apa adanya tanpa ada yang dikurangi dan ditutup-tutupi. Ini sesuai dengan surah al-Mukminun ayat Mulyadi yang juga seorang kepala Sekolah Internasional Boarding School, sifat amanah merupakan bagian dari akhlak Rasulullah. Karena, negara akan tegak ketika memiliki bangsa amanah juga diterapkan rasul dalam bekerja dan beribadah. Setiap dia berdagang, tidak pernah merugi karena konsumen yang selalu percaya terhadapnya. Begitu juga umat yang percaya karena ibadahnya yang tidak pernah amanah tersebut diperkuat dengan sifat berikutnya, yakni tabligh, yang berarti penyampai. Segala sesuatu yang diterima olehnya sekecil apa pun akan disampaikan kepada umatnya. Sebab itu, Rasul pernah disindir landaran sempat menghiraukan seorang sahabat tunanetra yang ingin bergabung dengan dakwah. Begitu juga ketika Rasul ditegur dalam surah at-Tahrim ayat keempat adalah cerdas. Rasullulah memiliki kecerdasan yang tinggi meskipun tidak dapat membaca dan menulis. Kecerdasan yang dimiliki Rasul tidak hanya cerdas intelektual, tetapi juga spriritual dan emosional. Rasul memiliki kecerdasan yang luar biasa untuk mencerahkan tidak pernah belajar biologi, astronomi, dan sejarah. Namun, jelas dalam Alquran terdapat hal-hal yang berbicara mengenai ilmu perbintangan dan proses terciptanya bangsa Quraisy pun tidak mampu membuat tandingan degan sastra tertinggi yang terdapat dalam Alquran. Kecerdasannya telah membuktikan umatnya terus berkembang hingga saat sifat yang dimilikinya, umat Muslim perlu meneladaninya dan diterapkan dalam ibadah sehari-hari. Ibadah tidak hanya dilakukan hanya yang bersifat spiritual, tetapi juga mencakup aktivitas manusia dapat menjadi ibadah dan memiliki berbagi tiga kunci meneladani Rasul. Yaitu, keikhlasan beribadah, kesungguhan, dan kesesuaian dengan sunah. Ibadah yang dilakukan pun harus seimbang tidak hanya berhubungan dengan Allah SWT, tetapi juga dengan sesama manusia. "Ibadah Rasul bukan ibadah yang antisosial," kata itu, kata dia, agar sosok Rasul dapat hidup dalam kehidupan sehari-hari, jadikan figur Rasul sebagai idola dan teladan. Perbanyak menelaah sirah Rasulullah, baik lewat berbagai referensi buku maupun mendatangi majelis Majelis Taklim an-Nurmaniyah Kebon Jeruk Jakarta Barat, Ustazah Nurma Nugraha, menyatakan, kepribadian Nabi patut dipuji. Bahkan, Allah SWT pun memuji akhlak yang dimiliki oleh Nurma, umat non-Muslim pun menggagumi teladan Rasulullah meskipun tidak memeluk agama Islam. Ibadah yang dilakukan Rasulullah luar biasa ketika menjalankan shalat. "Kakinya sampai bengkak," kata surga bukan hanya gratis ditujukan pada Rasulullah SAW. Dengan empat sifat yang dimiliki oleh Rasulullah, dapat diteladani dengan baik. Nurma pun mencontohkan ketika Anas bin Malik selalu berbuat baik pada Rasul. Rasul bertanya padanya apa yang diharapkan dari perbuatan baik menjawab, ingin bersama Rasul di dalam surga. Maka, rasul memerintahkan agar memperbanyak sujud pada Allah SWT. Untuk dapat meneladani rasul, Nurma mengatakan latihan terus-menerus dengan segala teladan yang diajarkan. "Kita harus dapat belajar dengan alim ulama dan mempelajari tuntunan Rasul dari mereka,โ€ mengikuti tuntunan Rasul, berpengaruh pada moral dan ekonomi yang lebih baik. Mereka tidak hanya fokus mengejar harta benda, bahkan mengumbar nafsu syahwat saja.
Laluia duduk di hadapan Rasulullah dan menyandarkan lututnya pada lutut Rasulullah dan meletakkan tangannya diatas paha Rasulullah, selanjutnya ia berkata," Hai Muhammad, beritahukan kepadaku tentang Islam " Rasulullah menjawab,"Islam itu engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Alloh dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Alloh, engkau mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Romadhon dan mengerjakan ibadah haji ke Baitullah jika engkau mampu melakukannya."
brightenmanabung brightenmanabung Jawabanmengimani seluruh isi Al Qur'antunduk dan patuh terhadap seluruh perintah Allah dan Rasulullah Iklan Iklan Aisyahkis9 Aisyahkis9 Jawabanberiman dari dalam Alquran dan hadisdan menandakan bahwa kita taat kepada perintah Allah dan rasul-nya Iklan Iklan
Bukhari >>>>===== Dari Hudzaifah bin al Yaman radhiyallahu 'anhu, dia berkata, "Orang-orang bertanya kepada Rasulullah mengenai kebaikan, sedangkan aku bertanya kepada beliau mengenai keburukan."-----Hudzaifah melanjutkan, "Wahai Rasulullah, apakah setelah kebaikan yang Allah berikan kepada kita ini, akan muncul keburukan setelahnya seperti masa-masa sebelumnya?"-----Rasul menjawab, "Benar!"Hudzaifah bertanya lagi, "Lalu bagaimana caranya selamat dari hal tersebut Tujuan lain dari diutusnya para rasul adalah untuk menyampaikan agama Allah. Andai saja para rasul tidak pernah diutus, maka manusia pasti tidak akan tahu berbagai hal yang berhubungan dengan ibadah. Jika mereka tidak diutus, perintah dan larangan Allah pasti takkan pernah sampai ke tangan kita dan kita juga tidak akan mengetahui kewajiban kita atau pun mengerti arti shalat, puasa, zakat, dan haji. Selain itu, kita juga tidak akan mengetahui larangan berbagai perkara haram semisal minuman keras, judi, zina, monopoli, dan riba. Kita dapat mengetahui semua aturan itu hanya dari para rasul dan nabi. Secara ringkas kita dapat menyebut peran para rasul ini dengan istilah tugas menyampaikan risalahโ€™ wazhรฎfah al-risรขlah. Semua rasul dan nabi membawa risalah tertentu yang berbeda satu sama lain dalam masalah-masalah cabang furรปโ€™ tapi mereka semua menyampaikan hal yang sama pada masalah-masalah pokok.[1] Al-Qur`an juga menjelaskan tujuan dan tugas umum yang dipikul para nabi dan rasul. Allah berfirman โ€œYaitu orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang pun selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan.โ€ QS al-Ahzรขb [33] 39. Jadi, para nabi dan rasul memang diutus untuk mencapai tujuan tersebut. Mereka sama sekali tidak peduli akan segala bentuk siksaan dan para durjana yang menyerang mereka dalam menjalankan tugas mereka. Kalau pun mereka mengenal rasa takut, maka satu-satunya ketakutan yang mereka miliki hanyalah kepada Allah Swt. Berkenaan dengan hal ini, Allah berfirman kepada Rasulullah โ€œHai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan apa yang diperintahkan itu, berarti kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari gangguan manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.โ€ QS al-Mรขidah [5] 67. Lewat ayat ini seolah Allah berkata kepada Rasulullah โ€œJika kau mengabaikan perintah untuk menyampaikan risalah-Ku, maka tindakanmu itu tidak dapat dianggap sebagai pelanggaran atas tugasmu sebagai pribadi. Melainkan akan menjadi masalah yang menyangkut kehidupan sosial dan indovidual setiap manusia. Karena kewajibanmu adalah untuk menerangi jalan yang ditempuh umat manusia. Maka jika kau mengabaikan tugasmu itu, niscaya umat manusia akan tersesat dalam kegelapan.โ€ Tentu saja, Rasulullah telah memahami betapa penting risalah yang diembannya, sebab kalau bukan disebabkan peran penting risalah tersebut, tentulah beliau tidak akan pernah diminta untuk melaksanakan tugas tersebut. Setelah Rasulullah selesai menerima tanggung jawab untuk menyampaikan risalah yang dititipkan padanya, beliau pun mengorbankan seluruh jiwa-raga demi memenuhi tugas tersebut. Dengan susah payah beliau menyampaikan ajaran yang beliau terima dari Allah, mengetuk setiap pintu, dan mencari satu persatu orang-orang yang mau menerima seruan dakwah beliau. Pada tahap awal, reaksi yang muncul dari orang-orang kafir ketika menerima dakwah Islam adalah tidak peduli dan memutuskan hubungan dengan Rasulullah. Setelah itu, mereka akan mulai mencaci dan menghina. Pada tahap akhir, mereka akan mulai menggunakan kekerasan fisik, penyiksaan, dan berbagai bentuk penganiayaan. Mereka mengganggu Rasulullah dengan meletakkan duri di jalan yang biasa beliau lalui, melemparkan kotoran ke kepala beliau di saat shalat, dan berbagai bentuk penghinaan lainnya. Tapi Rasulullah tidak pernah putus asa atau patah semangat. Hal itu dapat terjadi karena beliau menyadari betul bahwa dakwah adalah alasan dan tujuan dari kemunculan beliau di dunia. Tanpa mengenal lelah Rasulullah terus berdakwah kepada semua orang โ€“tak terkecuali para musuh besar beliau- secara terus-menerus dan tetap menyampaikan risalah ilahiyah yang beliau emban. Ya. Entah berapa kali Rasulullah mendatangi para musuh Allah seperti Abu Jahal dan Abu Lahab untuk kemudian menunjukkan jalan hidayah kepada mereka. Beliau tak segan masuk keluar pasar atau menyambangi satu persatu tenda-tenda di padang pasir dengan harapan semoga ada yang mau menerima hidayah. Sering kali semua pintu tampak tertutup bagi Rasulullah. Tapi beliau tak segan untuk mengetuk pintu yang sama dan menyampaikan dakwah yang sama berulang kali. Setelah harapan terhadap penduduk Mekah mulai meredup, Rasulullah pun bergerak menuju Thaif. Sebuah kota wisata yang banyak memiliki taman. Namun penduduk Thaif yang rupanya telah dibutakan oleh kenikmatan, menyambut kedatangan Rasulullah dengan penghinaan yang jauh melampaui apa yang dilakukan penduduk Mekah. Anak-anak Thaif berkumpul bersama orang-orang dungu untuk kemudian melempari Rasulullah dengan batu. Ya. Mereka melemparkan batu ke arah sang Kebanggaan Semesta yang bahkan para malaikat malu menatap wajahnya yang mulia. Penduduk Thaid lalu mengusir Rasulullah sambil terus memaki dan menghujani tubuh beliau dengan batu, sampai-sampai meski Zaid ibn Haritsah โ€“anak angkat Rasulullah- berusaha menjadi pagar pelindung bagi Rasulullah, tapi derasnya terjangan batu tetap mengenai tubuh beliau yang agung sehingga berdarah. Dari tengah kota, Rasulullah menyelamatkan diri ke daerah pinggiran sampai akhirnya beliau tiba di sebuah taman. Pada saat itulah Jibril muncul seraya menyatakan kepada Rasulullah bahwa dia siap mengangkat gunung untuk ditimpakan kepada orang-orang Thaif yang telah menyakiti beliau. Tapi Rasulullah menolak tawaran Jibril itu meski beliau pun masih memendam kekesalan. Rupanya Rasulullah masih menaruh harap kalau-kalau di satu saat nanti ada penduduk Thaif yang mau beriman kepada beliau. Rasulullah kemudian menengadahkan tangan ke langit seraya berdoa โ€œWahai Allah, hanya kepada-Mu aku mengadukan lemahnya diriku, sedikitnya dayaku, dan penghinaan manusia terhadap diriku. Wahai Zat yang paling penyayang di antara yang penyayang, Engkau adalah Tuhan bagi orang-orang yang lemah. Engkaulah Tuhanku. Lalu kepada siapa lagi aku meminta pertolongan? Apakah kepada yang jauh yang akan membuatku murung? Ataukah kepada musuh yang Kau telah beri kuasa pada mereka atas diriku? Jika memang Kau tidak murka pada diriku, maka aku tak peduli apa-apa lagi. Tetapi tentu karunia-Mu lebih terasa lapang bagiku. Aku berlindung dengan cahaya wajah-Mu yang menghapus segala kegelapan dan akan membuat semua perkara dunia dan akhirat akan terselesaikan, daripada akan turun padaku murka-Mu atau ditimpakan padaku murka-Mu. Bagimulah segala jalan keridhaan, dan tiada daya upaya serta kekuatan melainkan hanya pada-Mu.โ€ Di tempat itulah Rasulullah dilihat oleh dua anak Rabiโ€™ah bernama Utbah dan Syaibah yang menaruh iba atas apa yang terjadi pada diri beliau. Utbah dan Syaibah lalu memanggil budak mereka yang bernama Addas[2] yang kebetulan beragama Nasrani. Kedua pemuda itu berkata โ€œLetakkanlah setandan anggur ini di atas pinggan lalu berikanlah kepada lelaki itu dan persilakan ia untuk menyantapnya.โ€ Addas mematuhi perintah itu dan menghidangkan anggur milik tuannya kepada Rasulullah Saw. โ€œMakanlah,โ€ ujar Addas. Rasulullah mengulurkan tangannya untuk mengambil anggur seraya berucap โ€œBismillรขhโ€ฆโ€ dan beliau pun menyantap anggur yang tersaji. Ketika mendengar bacaan basmalah yang diucapkan Rasulullah, Addas terkejut dan kemudian berkata โ€œDemi Allah, ucapan seperti itu tidak pernah diucapkan oleh penduduk negeri ini.โ€ Rasulullah Saw. lalu berkata โ€œDarimanakah asalmu? Apa agamamu?โ€ Addas menjawab โ€œAgamaku Nasrani, dan aku berasal dari Ninawa.โ€ Rasulullah lalu berkata lagi โ€œTernyata kau berasal dari negerinya seorang laki-laki saleh bernama Yunus ibn Matta.โ€ Addas kembali berkata โ€œApa yang kau ketahui tentang Yunus ibn Matta?โ€ Rasulullah menjawab โ€œDia adalah saudaraku. Dia adalah seorang nabi, sebagaimana aku juga seorang nabi.โ€ Demi mendengar ucapan Rasulullah Saw. itu, tiba-tiba Addas menundukkan tubuhnya dan mencium kepala, kedua tangan, dan kedua kaki Rasulullah Saw.โ€ Melihat itu, salah seorang putra Rabiโ€™ah berkata kepada saudaranya โ€œTampaknya budakmu itu telah rusak akalnya.โ€ Ketika Addas mendekat, kedua majikannya berkata โ€œCelakalah kau Addas! Kenapa kau cium kepala, tangan, dan kaki lelaki itu?!โ€ โ€œWahai Tuanku,โ€ jawab Addas, โ€œTak ada sesuatu pun di muka bumi yang lebih baik daripada orang itu. Dia telah memberi tahu aku tentang sesuatu yang hanya diketahui oleh seorang nabi.โ€[3] Sungguh seandainya bukan karena peristiwa di kebun milik Rabiโ€™ah itu, tentulah Rasulullah akan meninggalkan Thaif dengan duka mendalam. Bukan disebabkan perlakuan buruk penduduk kota itu terhadap dirinya, melainkan karena Rasulullah sama sekali tidak diberi kesempatan untuk menyampaikan dakwah. Setelah peristiwa di kebun itu, Rasulullah pun gembira karena telah berhasil membuka jalan hidayah bagi seorang budak bernama Addas. Kalau boleh dikatakan, Rasulullah Saw. adalah laksana merpatinya para nabi Yamรขmah al-Anbiyรข` yang tidak pernah berhenti mencari hati manusia-manusia bersih yang terbuka bagi kebenaran serta wajah-wajah yang siap menyongsong hidayah. Ketika berhasil menemukannya, beliau pun menukik ke bawah untuk menuangkan isi cawan hidayah yang beliau bawa. Demikianlah yang Rasulullah lakukan seiring dengan semakin kerasnya serangan dan semakin menggilanya kaum kafir yang menentang beliau. Seiring dengan kegilaan kaum kafir ketika berhadapan dengan kebangkitan Islam di timur dan barat, kegilaan mereka semakin menjadi ketika melihat pengikut Rasulullah semakin bertambah dari waktu ke waktu. Kegilaan itulah yang membuat orang-orang kafir mengira bahwa mereka akan mampu memadamkan cahaya Allah. Tapi tak mungkin! Semua upaya yang mereka lakukan tidak lebih dari seperti ketololan orang-orang yang berusaha memadamkan sinar matahari dengan ucapan mereka. Padahal cahaya yang dibawa Rasulullah kala itu, jauh lebih kuat dibandingkan cahaya matahari, karena ia berasal dari cahaya Allah. Kebodohan orang-orang kafir ini dilukiskan oleh al-Qur`an dalam ayat yang berbunyi โ€œMereka berkehendak memadamkan cahaya agama Allah dengan mulut ucapan-ucapan mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.โ€ QS al-taubah [9] 32. Di abad dua puluh, di masa kini, kita masih dapat merasakan gelora membara di dalam jiwa kita yang berasal dari api yang dulu disulut oleh Rasulullah. Saat ini ada jutaan manusia yang siap memikul semangat Rasulullah di pundak mereka demi mengagungkan agama Islam. Rupanya, Allah berkenan terus memperbarui cahaya ajaran Muhammad dan melanjutkan kesinambungan mata rantai emas dakwah Islam. Sementara segala bentuk kedengkian, angkara murka, penindasan, dan bahkan makar serta tipu muslihat yang dilancarkan kaum kafir, ternyata tak pernah bisa menghentikan gerak laju penyebaran Islam. Ya. Benih-benih yang telah disemai dengan keikhlasan ini kelak akan tumbuh, baik cepat maupun lambat. Kalau pun bukan hari ini, maka esok pasti akan muncul ke permukaan. Cahaya yang dulu dinyalakan oleh Rasulullah Saw. takkan pernah padam. Sekarang mari kita kembali ke Rasulullah Setelah menyadari bahwa ternyata kota Mekah belum siap menerima dakwahnya, Rasulullah pun berhijrah ke Madinah untuk melanjutkan penyebaran hidayah Islam di kota itu. Hanya saja, di Madinah Rasulullah harus berurusan dengan kaum Yahudi dan orang-orang munafik. Di tempat baru inilah Rasulullah kembali harus memimpin serangkaian peperangan melawan kaum kafir hingga beberapa gigi beliau harus tanggal, wajah beliau terluka, serta menderita dalam pertempuran. Di kota Madinah Rasulullah juga harus mengalami kelaparan yang parah sampai-sampai beliau harus mengikatkan beberapa butir batu ke perut beliau demi menahan lapar. Demikianlah Rasulullah terus bergerak maju tanpa istirahat atau sekedar melambatkan langkah. Sang Kekasih Allah itu sama sekali tak pernah melepaskan panji-panji dakwah yang beliau genggam. Tak pernah sedetik pun Rasulullah berhenti melakukan tablig dan menjelaskan agama Allah kepada umat manusia dengan sebaik-baiknya. Selama tinggal di Madinah, tak pernah sekali pun Rasulullah mengabaikan tugas membimbing kaum muslimin di tengah kesibukan beliau yang bertumpuk sebagai kepala negara. Arkian, ketika seorang badui datang untuk bertanya tentang sebuah masalah yang sebenarnya telah beliau jelaskan ratusan kali, tak secuil pun ada perasaan kesal di hati beliau. Alih-alih, beliau akan menjelaskan masalah yang ditanyakan itu dengan suka-cita dan penuh kasih. Sebagaimana kita tahu, yang dimaksud dengan tablig al-tablรฎgh adalah membimbing umat ke jalan yang lurus. Jadi para hakikatnya, tablig adalah rahasia yang tersimpang di balik diutusnya sang Pemimpin para Nabi. Inilah jalan lurus yang telah diketahui dan wajib diketahui oleh setiap mukmin dengan sebaik-baiknya. Sekurangnya empat puluh kali setiap hari kita memohon kepada Allah agar berkenan menunjukkan jalan lurus yang ditempuh para nabi, shiddรฎqรปn, syuhada, dan orang-orang saleh serta agar Dia berkenan menghantarkan kita semua ke tujuan yang telah mereka capai. Tapi jalan yang lurus al-shirรขth al-mustaqรฎm adalah sebuah jalan yang sangat panjang di mana setiap kita memiliki jatah pada bagian mana dari jalan itu yang dapat kita tempuh. Itulah sebabnya Rasulullah sang Nabi Terakhir diutus sebagai rahmat bagi semesta alam. Allah berfirman โ€œDan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.โ€ QS al-Anbiyรข` [21] 107; di samping beliau juga diutus untuk menjadi saksi, pembawa berita gembira, dan pemberi peringatan sebagaimana yang disebutkan oleh ayat al-Qur`an โ€œHai Nabi sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi saksi, pembawa kabar gembira, dan pemberi peringatan.โ€ QS al-Ahzรขb [33] 45. Rasulullah yang harus memikul beban berat dakwah kenabian selama dua puluh tiga tahun, terbukti berhasil menunaikan tugas tersebut dengan gemilang sehingga sulit ditemukan bandingannya dalam sejarah. Dengan semangat baja dan rasa cinta kepada Allah yang membara, Rasulullah terus maju menggapai tujuan akhir yang diberkahi oleh Allah Swt. Di penghujung usianya, Rasulullah melaksanakan Haji Wadaโ€™, satu-satunya haji yang beliau lakukan. Dan karena Rasulullah melaksanakan ibadah umrah dan haji sekaligus, maka kaum muslimin pun menyebut ibadah haji yang beliau lakukan dengan istilah Haji Akbar.[4] Dalam pelaksanaan ibadah ini, Rasulullah mengendarai unta dan menyampaikan kembali beberapa hal yang beliau anggap perlu untuk disampaikan ulang seperti perkara pembunuhan, fidyah, dan hak-hak wanita. Beliau juga menyinggung masalah riba, hubungan antarsuku bangsa, dan berbagai masalah lainnya. Saat itu, setiap kali Rasulullah selesai menyampaikan sebuah masalah, beliau meminta kesaksian dari semua yang hadir dengan bersabda โ€œBukankah aku telah menyampaikan hal ini?โ€ Para sahabat pun menjawab โ€œYa. Kami bersaksi kau sudah menyampaikan itu dan kau telah menunaikan tugasmu dan memberi kami nasehat.โ€ Lalu Rasulullah mengacungkan jari ke langit dan kemudian mengarahkannya kepada para sahabat seraya berujar โ€œWahai Allah saksikanlah. Wahai Allah saksikanlah. Wahai Allah saksikanlah.โ€[5] Sungguh Rasulullah memang telah menunaikan tugas dengan sempurna dan beliau bertablig dengan cara terbaik. Itulah sebabnya di penghujung hayatnya Rasulullah merasa tenang, tenteram, dan siap untuk bertemu dengan Tuhannya. Rasulullah adalah sosok yang sangat baik dalam mengawasi dirinya sendiri. Ituah sebabnya di sepanjang hidupnya beliau selalu menjaga diri dengan bertanya โ€œApakah aku mampu menyampaikan risalah sebagaimana seharusnya? Apakah aku hidup untuk mewujudkan tujuan yang telah membuatku diutus Allah kepada umat manusia?โ€ [1] โ€œSemua nabi bersaudara dari garis ayah. Ibu mereka beragam. Agama mereka satu.โ€ Maksud hadits ini adalah bahwa para nabi bersaudara dari garis ayah meski mereka berbeda dari garis ibu. Mereka juga bersepakat pada masalah dasar agama ushรปl al-dรฎn yaitu akidah tauhid dan mereka berbeda dalam masalah cabang furรปโ€™iyyah. Lihat al-Bukhari, al-Abiyรข`, 48; Muslim, al-Fadhรข`il, 145.[2] Dikenal pula dengan nama โ€œEdasโ€, penerj-[3] Al-Bukhari, Bad` al-Khalq, 7; Muslim, al-Jihรขd, 111; al-Bidรขyah wa al-Nihรขyah, Ibnu Katsir 3/166; al-Sรฎrah al-Nabawiyyah, Ibnu Hisyam 2/60-63.[4] Haji Akbar adalah haji yang dilakukan dengan cara merangkai umrah dan haji sekaligus. Saat ini, banyak umat Islam yang salah mengartikan bahwa yang dimaksud Haji Akbar adalah ibadah haji yang hari pelaksanaan wukufnya jatuh pada hari Jumโ€™at.[5] Al-Bukhari, al-Hajj, 132, al-Maghรขzรฎ, 77; Muslim, al-Hajj, 147; Ibnu Majah, al-Manรขsik, 84; Abu Daud, al-Manรขsik, 56. g5UmL1.
  • u54fkh2jdw.pages.dev/20
  • u54fkh2jdw.pages.dev/335
  • u54fkh2jdw.pages.dev/101
  • u54fkh2jdw.pages.dev/243
  • u54fkh2jdw.pages.dev/161
  • u54fkh2jdw.pages.dev/267
  • u54fkh2jdw.pages.dev/337
  • u54fkh2jdw.pages.dev/185
  • u54fkh2jdw.pages.dev/301
  • dengan mengikuti tuntunan rasul manusia akan